Simalungun, PRESISI-NEWS.com
Harapan Menteri PUPR, Basuki dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Mohammad Firman agar pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air (P3-TGAI) dapat berjalan tepat sasaran ternyata menjadi kenyataan. Karena pengerjaan proyek tersebut dirasakan sangat efektif dan bermanfaat bagi para petani dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. P3 -TGAI ini merupakan Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian PUPR BWS Sumatera II.
Sebelum adanya P3-TGAI, petani memanfaatkan air dari tadah hujan tanpa saluran air. Panen padi hanya sekali. Namun setelah adanya P3-TGAI digulirkan PUPR BWS Sumatera II, maka panen bisa dua kali setahun dengan hasil 6-8 ton.
Demikian terungkap saat peninjauan langsung hasil pengerjaan proyek Kementerian PUPR BWS Sumatera II yang dipimpin Kepala Tata Usaha BWS Sumatera II, Indra Kurnia, ST didampingi PPK OP2 BWS II, Syaiful Halim di tempat pengerjaan pembangunan irigasi atau saluran air di kawasan Kelurahan Kerasaan I Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa, (20/6/2023).
Turut hadir diantaranya OP 1 BWS II, E.Sulastri Sihotang, ST,MT, Staf BWS II, M.Yudhi, Ketua P3A Pelita, Jamiar Fauzi Sinaga serta Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Rangga, Konsultan Manajemen BWS II, Rahmat Harahap dan sejumlah warga petani yang berada di lokasi tersebut.
Pada kesempatan itu, Indra Kurnia dan Syaiful Halim memberikan pengarahan terarah kepada petani yang membangun saluran air sawah. Kita berharap para petani dapat menggunakan sebaik-baiknya bansos dari Kementerian PUPR BWS Sumatera II ini.
“Jika ada yang masih retak, segera dibongkar dan dipadatkan. Agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari,” kata Indra Kurnia seraya menghimbau agar para petani menjaga dan merawat bangunan saluran air yang dikerjakan secara swakelola tersebut
Karena hal itu, lanjut Indra Kurnia merupakan pesan yang disampaikan Kepala BWS II, Mohammad Firman kepadanya sebelum melakukan peninjauan hasil dari pembangunan saluran air yang sudah dimulai tahun sebelumnya.
Sementara iitu Jamiar menyebutkan, bansos pembangunan saluran air tersebut memiliki panjang 281 meter ditambah swadaya 9 meter jadi 300 meter.
“Bansos ini sangat besar manfaatnya bagi para petani. Karena memudahkan jalan irigasi air dan akses masuk air ke ladang persawahan warga petani. Kami harap program ini berkesinambungan ke depan,” kata Jamiar.
Seperti diketahui, P3-TGAI ini sifatnya memberdayakan masyarakat petani di Sumut. Saat ini proyek P3-TGAI di Sumut ada 474 titik yang tersebar di 18 kabupaten, yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Humbang Hasundutan, Karo, Dairi, Nias Utara, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Asahan, Batubara, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Simalungun, dan Pematang Siantar swakelola Desa.
Sebelumnya, Indra Kurnia dan Syaiful Halim menyebutkan, bahwa proyek P3-TGAI merupakan program rehabilitasi, peningkatan atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis pada peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) secara swakelola atau tidak dikontraktualkan. (adha)
Baca Juga: