Depok, PRESISI-NEWS.com
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengingatkan kepada masyarakat untuk tegas menolak “serangan fajar”atau pembagian uang menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Wali Kota Depok, pembagian uang menjelang hari H pencoblosan dalam pemilu (money politic) atau juga dikenal sebagai ‘serangan fajar’, membuka celah praktik korupsi.
“Jika masyarakatnya masih terus meninabobokan politisi yang selalu melakukan money politic, ya nanti ujung-ujungnya adalah bagaimana dia (politisi) harus menagih, mengembalikan uang yang sudah keluar sekian miliar, sekian triliun,” katanya saat menjadi narasumber dalam acara Talkshow Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi Roadshow Bus KPK yang diadakan di Alun-alun Kota Depok, Minggu (21/05/23).
ng sudah dikeluarkan saat politisi tersebut mencalonkan diri dan menang, yang memancing tindakan korupsi saat berkuasa usai memenangkan pemilu.
“Karena itu, diingatkan berkali-kali kalau nanti ada ‘serangan fajar’, lalu kita ambil uangnya, maka kita korupsi namanya, kalau masyarakatnya tidak sehat, nantinya pemerintahnya tidak sehat, makanya masyarakat harus sehat agar pemerintahnya sehat,” ucapnya.
“Masyarakat harus berperan dalam hal antikorupsi yang terus dikedepankan olek KPK, sebab fungsi dari KPK di antaranya, pencegahan supaya tidak ada tindakan-tindakan korupsi yang sangat merugikan negara,” cetus Wali Kota Depok.
(Afrijal/r)