Jakarta, PRESISI-NEWS | PT Hutama Karya (Persero), mengakselerasi transformasi digital dalam 4 tahun terakhir untuk merespon disrupsi teknologi. Hal ini dimaknai sebagai sebuah perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital.
Mengusung tema ‘HK EVOLVING: Innovation Ignites Transformation’, transformasi digital ini diterapkan di seluruh lini bisnis perusahaan yang secara mendasar mengubah cara organisasi memberikan value kepada pelanggan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo mengungkapkan sasaran utama dalam transformasi digital adalah mengedepankan value creation, business process excellency, dan inovasi melalui pengembangan digital capability, dan management support yang berkelanjutan.
“HK EVOLVING diharapkan menjadi semangat perubahan berkelanjutan yang mengedepankan inovasi kolaboratif melalui adopsi teknologi,” ucap Tjahjo dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).
Tjahjo menjelaskan salah satu aspek utama dalam transformasi digital adalah adanya digital mindset sebagai langkah fundamental dalam mentransformasi kapabilitas digital perusahaan dalam berbagai aspek.
Hal itu meliputi digitalisasi pada sektor konstruksi, sektor jalan dan jalan tol, dan supporting process yang dilakukan untuk menunjang perbaikan kinerja perusahaan.
Dalam rangka mengukur kesiapan transformasi menuju industri 4.0, Hutama Karya turut mengikuti Asesmen Readiness INDI 4.0 yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah. Acuan pengukuran asesmen ini dibagi menjadi 5 pilar penilaian meliputi Manajemen & Organisasi, Orang dan Budaya, Produk dan Jasa, Teknologi, Operasi.
Rangkaian transformasi digital yang dilakukan oleh Hutama Karya pun sudah diakui secara internasional melalui penghargaan ‘The 2023 Going Digital Awards in Infrastructure Founder’s Honoree’ yang diperoleh pada Year in Infrastructure (YII) Going Digital Awards 2023 untuk kategori Subsurface Modelling & Analysis.
Pengumuman penghargaan dilakukan oleh CEO Bentley Systems, Greg Bentley, dan disiarkan langsung dari Singapore, pada Kamis (12/10/2023) lalu.
Pada kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh perusahaan perangkat lunak Bentley System USA ini, Hutama Karya mengusung implementasi sejumlah digitalisasi konstruksi pada Proyek Jalan Tol IKN 3A, segmen Karang Joang – Kariangau yang berjudul “Geotechnical Engineering to Support Sustainability in ‘Nusantara” City at IKN Toll Road 3A’.
lahan yang berkontur dan terdapat pekerjaan galian yang mencapai kedalaman 30 meter berlokasi di transmissiontower utama penyedia suplai listrik Kalimantan Timur.
Tjahjo menyebutkan situasi ini berpotensi menimbulkan kerusakan pada transmission tower 150 KV. Jika terjadi kegagalan, dapat memicu paralisis perekonomian akibat pengurangan suplai listrik sebesar 24 MW untuk wilayah tersebut.
“Maka dari itu, diperlukan metode kerja yang tepat untuk mempercepat pembangunan dengan target penyelesaian pada tahun 2024. Selain itu, kondisi tanah di lokasi proyek dan upaya menjaga kelestarian lingkungan menjadi fokus perhatian utama selama proses konstruksi berlangsung. Sejumlah aplikasi yang kita gunakan meliputi iTwin Capture, GeoStudio, Leapfrog, OpenRoads, dan PLAXIS,” jelasnya
Lebih lanjut, Hutama Karya juga menerapkan penggunaan digitalisasi konstruksi Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan 3D model akurat, membantu proses project monitoring tiga kali lebih cepat dari metode konvensional, melakukan analisis engineering, hasil analisis tanah applicable, hingga dapat menghindari rework pada proses konstruksi di proyek.
Penghargaan bertajuk Digital Advancement in Infrastructure ini diikuti oleh beragam proyek dalam kategori yang berbeda-beda seperti Bridges & Tunnels, Construction, Enterprise Engineering, Facilities Campuses & Cities, Process & Power Generation, Rail & Transit.
Kemudian ada Roads & Highways, Structural Engineering, Subsurface Modeling & Analysis, Surveying & Monitoring, Transmission & Distribution, Water & Wastewater. Terdapat total peserta terdiri dari 300 proyek dari 235 perusahaan dari 51 negara.
“Investasi teknologi yang dimasukkan ke dalam proses bisnis perusahaan telah memberikan dampak positif ke kinerja dan laba korporasi yang meningkat, dimana efisiensi proses dapat didorong dari proses digitalisasi. Selain itu transformasi digital ini telah mendorong good corporate governance melalui ketersediaan database dari aktivitas yang sudah terdigitalisasi, sehingga mendorong peningkatan kinerja korporasi,” tegasnya.
Sejak beberapa tahun belakangan, kinerja Hutama Karya dalam melakukan transformasi juga diakui oleh berbagai penghargaan bertaraf internasional yang diraihnya, seperti YII Going Digital Awards 2023, USA, Autodesk Innovation Awards 2021, Singapore, YII Going Digital Awards 2022, UK, YII Digital Awards 2023, Singapore, Indonesia Digital Innovation Awards, 2023, Indonesia Popular Brand 2023.
Selain diakui dunia, transformasi digital ini juga membantu Hutama Karya dalam melakukan penyehatan kinerja keuangan. Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan yang stabil selama empat tahun terakhir dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 23,6 Triliun.
Pada semester I tahun 2023, perusahaan meraup laba bersih senilai Rp 34 Miliar atau tumbuh sebesar 103,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Aset perusahaan juga meningkat signifikan sebesar 24,75%, di mana mencapai nilai sebesar 140,86T pada Triwulan III 2023 dibanding 4 tahun lalu.
Peningkatan ini menjadikan HK sebagai salah satu dari sepuluh BUMN terbesar saat ini berdasarkan total aset. Sebelumnya pada tahun 2022, Hutama Karya juga menempati posisi pertama BUMN Karya dengan nilai aset dan ekuitas terbesar diikuti dengan pertumbuhan CAGR 5 tahun tertinggi dari 5 BUMN Karya yang lain.
Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai percepatan teknologi menuntut semua pihak untuk bergerak cepat, termasuk soal data-data.
Dalam Peresmian Pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum pada Selasa (5/9) lalu, Erick mengingatkan di pascapandemi COVID-19, digitalisasi menjadi suatu hal yang penting dalam menunjang keberlanjutan bisnis termasuk bisnis di bidang konstruksi.
“Teknologi dapat mempermudah segala aktivitas, termasuk kebutuhan data-data masyarakat untuk kepentingan program pemerintah termasuk (Artificial Intelligence/AI). Di dalam blueprint BUMN, seluruh riset dikembalikan ke universitas dan bekerja sama dengan berbagai pihak,” ujar Erick. (Budi Herman/rel)