Simalungun. PRESISI-NEWS.COM
Persiapan hidup untuk masa depan yang cemerlang menjadi idaman bagi semua orang, terutama warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II-A Pematang Raya, Jalan Pemasyarakatan Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Untuk itulah Lapas Narkotika Kelas II-A Raya Kabupaten Simalungun ini melakukan pelatihan kemandirian yang tepat sasaran untuk persiapan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam menyongsong hidup baru setelah bebas dari lapas tersebut. Pelatihan kemandirian tersebut diantaranya bercocok tanam sayur-sayuran dan beternak ikan. Mereka umumnya sangat antusias melakoni pelatihan dari Lapas tersebut.
“Kami juga akan memberikan sertifikat pelatihan kepada 300 orang warga binaan yang mendekati bebas sebagai bekal nantinya ketika berbaur di tengah-tengah masyarakat,” ucap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Kelas II-A Pematangsiantar Sopian didampingi Humas, Eka Putra kepada wartawan baru-baru ini.
Sopian yang pernah mengemban tugas sebagai Kalapas di Nusakambangan itu menyebutkan, bahwa sebagai penyegaran dan meningkatkan kesehatan warga binaan dilakukan olahraga futsal.
”Dengan berolahraga tidak saja warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi sehat harus sehat, tapi juga Lapas lebih produktif,”ujar Sofian seraya menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembenahan dan terbaik bagi warga binaan pemasyarakatan. Begitu juga terhadap anggota PNS yang bekerja di Lapas Narkotika harus taat dan patuh kepada peraturan yang ada, tanpa terkecuali.
Menurut Sofian, di masa-masa pandemi covid-19 ini semua penghuni dan pekerja/PNS yang melakukan aktifitas sehari-harinya wajib mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker.
“Ini demi mencegah penyebaran berbagai macam penyakit, termasuk virus corona (covid-19) dan varian baru umicron yang telah terjangkit di Indonesia,” katanya seraya menambahkan, siapapun yang hendak masuk di lokasi Lapas Narkotika ini wajib memakai masker dengan sempurna. Tanpa terkecuali.
Menyinggung tentang vaksinasi, ia mengakui, bahwa saat ini sudah 70 persen warga binaan divaksin dari 689 penghuni di.Lapas Narkotika tersebut.
“Ini demi mencegah warga binaan terjangkit virus corona,”ucap Sofian seraya menambahkan bahwa pihaknya senantiasa melakukan sweping malam, serta memperketat keamanan di lingkungan Lapas untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di Lapas itu.
Sopian mengakui bahwa ia telah menjalankan berbagai program yang berkaitan dengan pembinaan kepribadian dan pelatihan kemandirian. Dengan begitu warga binaan yang sudah memperoleh bekal pelatihan kemandiran diharapkan dapat bekerja di tengah masyarakat. (derose)