Medan, PRESISI-NEWS.com
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut tidak ingin muluk-muluk pada Pemilu 2024 mendatang. Semuanya terpulang Ridho Allah SWT. Jika Dia sudah meridhoinya, tak seorangpun dapat menolak.
“Karena kalaupun kita punya uang dan banyak jaringan, namun jika Allah tidak meridhoinya, maka harapan yang kita inginkan takkan bisa berhasil. Tapi kalau DIA sudah ridho, meskipun kita tidak punya apa-apa, Allah SWT akan memberi jalan menuju sukses,” kata Ketua DPD PSI Sumut, H. Nezar Joely kepada wartawan, Jumat, (28/04/2023) lalu.
Meskipun persaingan partai politik pada Pemilu 2024 cukup ketat, namun Nezar yang juga mantan Anggota DPRD Sumut dari Partai NasDem ini tak gentar. Yang penting semua pengurus dan kader PSI di Sumut harus bersosialisasi di tengah masyarakat. Agar bisa lebih dikenal.
“Karena PSI ini terbilang baru. Di era digitalisasi dan globalisasai ini kita mesti banyak bergerak. Kalau kita tetap menunggu bola, maka kita akan ketinggalan kereta,” kata Nezar.
Lebih jauh Nezar mengakui, bahwa perjuangan ke depan cukup berat. Namun kalau sama-sama dilakoni, semuanya bisa terlewati. Maka dari itu, semua pengurus dan kader PSI Provinsi Sumut harus mempersiapkan dan menyatukan tekad untuk sukses di Pemilu 2024 mendatang.
“Target kursi PSI Sumut pada di pesta demokrasi lima tahunan ini cukup realistis, 50 kursi di seluruh kabupaten/kota se Sumut, 5 kursi di DPRD Sumut dan 1 kursi di DPR RI,” kata Nezar.
Nezar juga mengakui, bahwa sejumlah mantan anggota DPRD Sumut, seperti Fauzi Muhri, dr.Horas dan Golfrid Lubis sejak lama bergabung di PSI Sumut, dan menjadi Bacaleg DPRD Sumut Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 1 dan Sumut 2.
“Kami harapkan PSI Sumut nantinya dapat mewarnai pembangunan di Sumut,”pungkas Nezar yang pada Pemilu 2024 akan maju menjadi Bacaleg DPR RI Dapil 1 meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Tebing Tinggi.
Ia juga ingin menciptkan kader PSI yang memiliki moralitas yang kuat, yang kedua integritas, cara menghadapi orang, cara bercakap dan harus santun menghadapi masyarakat. Selanjutnya, barulah kita bisa tingkatkan intelektualitas kader, cara berpakaian yang rapi. “Baru kita ciptakan elektibitas dia, ketokohan dia agar bisa turut berperan di Sumut ini,” katanya
Seperti diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, lanjutnya, kursi yang diperoleh PSI di Sumut, tidak banyak diantaranya, Medan 2 kursi dan Nias. Pada masa kepemimpinan PSI Sumut sebelumnya, sebanyak 27 DPC kabupaten/kota yang terbentuk, tapi kini PSI sudah ada di 32 kabupaten/kota, minus Paluta. (adha/akbar)