Medan ,PRESISI-News.COM
Museum Perjuangan Pers Sumut ini merupakan salah satu aset sejarah yang harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi suatu wadah lebih besar lagi tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia maupun perjuangan pers. Sekarang ini kan masih berupa bagian dari rumah pribadi.
“Bahkan kalau perlu bisa dijadikan tempat wisata sejarah pers di Kota Medan. Karena Pak Wali saat ini sedang gencar-gencarnya membangun heritage (tujuan wisata). Ini kan aset sejarah-sejarah yang ada di kota Medan dan bisa ditingkatkan sebagai heritage seperti yang sudah dikembangkan Pak Wali di kawasan Kesawan,” ujar Walikota Medan diwakili Kadis Kominfo Kota Medan, Arrahman Pane saat acara Silaturahmi Pers yang digelar Museum Perjuangan Pers Sumut dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) di Jl. Sei Alas No.6 Medan, Sabtu siang,(5/2/2022}.
Hadir saat itu Kabid Kesbangpol Provinsi Sumut, H.Parlindungan Pane,SH, Keluarga Almarhum Bustamam Wartawan Senior Mimbar Umum, Wakil Ketua Museum Perjuangan Pers, H.A.Ronny Simon, Humas, Risvande Lubis dan keluarga besar Drs.H.Muhammad TWH.
Arrahman mengatakan bahwa ia akan menyampaikan harapan-harapan Ketua Museum Perjuangan Pers Sumut, Drs. H.Muhammad TWH kepada Pak Wali agar dapat mendukung dan membantu pengembangan museum tersebut ke depan.
Terkait HPN tahun 2022 ini, Arrahman berharap peran media dapat membantu membangun kota Medan, khususnya program-program Pemko Medan bisa tersampaikan ke tengah masyarakat. Kalaupun ada kritikan dan masukan, itu mungkin cambukan untuk lebih baik lagi ke depan. Tanpa itu, kita nggak tahu, apa yang salah dan apa yang benar,”, ujar Arrahman seraya mengakui bahwa untuk memajukan media cetak di Kota Medan ini butuh perhatian Pemprovsu dan Pemko Medan.
Pada kesempatan itu Jeny Susanti mewakili DR.H.Rahmat Shah, menyebutkan, bahwa foto-foto serta lukisan pejuang kemerdekaan dan perjuangan pers di museum tersebut mesti dilestarikan. Selain itu banyak generasi muda yang belum tahu bahwa ada peperangan besar di Lubuk Pakam Deli Serdang waktu itu. “Saya saja baru tahu dari museum ini. Karena biasanya dari sekolah, peperangan didominasi dari Jawa,’ tambah Jeny.
Sebelumnya Ketua Museum Perjuangan Pers Sumut, Drs.H.Muhammad TWH memaparkan dengan haru tentang tokoh pers yang telah berjuang sejak sebelum kemerdekaan antara lain Mangaraja Salemboewe, Parada Harahap, Adi Negoro, Mohammad Said, Ani Idrus, Arif Lubis dan Zahari.
“Ketujuh tokoh pers ini telah melahirkan karya besar dan sangat berjasa pada masa Kemerdeaan Republik Indonsia,” ujar Muhammad TWH seraya mengucapkan terima kasih kepada H.Chaidir yang telah mendukung acara Silaturahmi Pers tersebut. ( abis)