Medan, PRESISI-NEWS.com
Tiga hari lalu, Kota Medan nyaris dikurung banjir. Setidaknya 9 kecamatan mengalami kebanjiran Sejumlah kecamatan di Kota Medan mengalami kebanjiran akibat diguyur hujan berkepanjangan, Jumat malam (18/11/2022).
Setidaknya 16 kecamatan dari 21 Kecamatan di Medan mengalami banjir seperti Kecamatan Medan Johor diantaranya Jalan Brigjen Zein Hamid Gg.Balai Desa dan Gang Manggis II, Medan Maimun seperti di Jalan Brigjen Katamso Gang Merdeka, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Timur, Medan Tembung, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Labuhan, Medan Belawan, Medan Amplas, Medan Area, Medan Denai dan Medan Perjuangan.
![Medan Nyaris Dikurung Banjir, Dhiyaul: Normalisasikan Drainase, Sungai dan Fungsikan Kanal Medan Nyaris Dikurung Banjir, Dhiyaul: Normalisasikan Drainase, Sungai dan Fungsikan Kanal](https://is3.cloudhost.id/jurnalsiantarcom/2023/11/WhatsApp-Image-2022-11-20-at-11.33.00.jpeg)
Bahkan banjir juga menyergap di kawasan perbatasan kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang seperti kawasan Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang seperti kasan Medan Denai dengan Kecamatan Percut Sei Tuan di Kawasan Pasar III, IV, V, VI dan VII, termasuk Jalan Datuk Kabu dan Jalan Makmur Kabupaten Deli Serdang.
Pantauan wartawan, dari sejumlah video yang beredar di Whatsaps mengabarkan tentang terjadinya banjir di ruas jalan maupun sejumlah pemukiman masyarakat. Bisa dibilang banjir tersebut nyaris mengurung kota Medan.
Bahkan dalam satu video warga Marelan Dalam salah satu video warga Marelan yang rumahnya terendam banjir, malah mengucapkan terima kasih kepada Walikota Medan Bobby Afif Nasution. “Terima kasih Pak Bobby, Salud dengan pak Bobby, banjir rumah kami, tapi kami dukung pak Bobby jadi Gubernur. Maju terus Pak Bobby.”ucapnya sambil menunjukan rumahnya yang kemasukan air.
Lebih jauh dikatakan, bahwa ratusan miliar uang APBD kota Medan di kepemimpinan Bobby TA.2021-2022 untuk perbaikan pembangunan-perbaikan drainase dianggap gagal demi bencegah Banjir Kota Medan. “Kalau Bobby punya malu dia wajib mundur dan periksa Topan Ginting selaku Kadis PU Medan,” ucapnya.
Pantauan wartawan di kawasan Jalan Brigjen Katamso, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut dan Kota Medan Sabtu pagi (19/11/2022) membantu masyarakat dalam rangka evakuasi dan lainnya. Sedangkan warga juga mencari bantuan akomodasi kepada masyarakat yang lewat di jalan tersebut. Selain itu ada juga warga yang bersimpati memberikan lontong untuk korban bencana banjir.
FUNGSIKAN KANAL
![Medan Nyaris Dikurung Banjir, Dhiyaul: Normalisasikan Drainase, Sungai dan Fungsikan Kanal Medan Nyaris Dikurung Banjir, Dhiyaul: Normalisasikan Drainase, Sungai dan Fungsikan Kanal](https://is3.cloudhost.id/jurnalsiantarcom/2023/11/WhatsApp-Image-2022-11-20-at-11.37.11.jpeg)
Pada kesempatan itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Medan Dhiyaul Hayati menilai banjir yang masih terjadi di Kota Medan karena luapan sungai yang tak mampu menampung debit air dan sistem drainase yang belum memadai serta masih banyak jalan-jalan dan gang tidak memiliki parit. Bahkan drainase di jalan provinsi diduga bermasalah dan tumpat.
“Kita lihat sejumlah Jalan provinsi sampai saat ini masih juga tergenang. Itu artinya drainasenya tumpat. Seperti di Jalan Flamboyan dan Sakura Raya. Jalanan di sana tergenang, bahkan masuk ke rumah warga. Karena itu Pemko Medan harus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” kata Dhiyaul Hayati, Sabtu (19/11/2022).
Politisi PKS ini juga meminta agar Balai Wilayah Sungai (BWS) segera melakukan normalisasi sungai-sungai yang melintas di Kota Medan. “BWS harus segera melakukan normalisasi sungai, karena sungai-sungai sudah dangkal sehingga meluap dan tak mampu menampung debit air,” ucapnya.
Dhiyaul juga mengingatkan kembali keberadaan kanal pengendali banjir yang berada di kawasan Titi Kuning. Kanal itu dibangun sebagai upaya mengantisipasi banjir kiriman hulu Sungai Deli.
“Kanal yang dibangun dengan biaya mahal itu harus segera difungsikan. Jika difungsikan, air kiriman dari gunung bisa tertampung di kanal dan tidak langsung masuk ke sungai yang mengalir di seputaran Kota Medan,” ujarnya.
Legislator asal Dapil 5 ini mengharapkan permasalahan banjir di Kota Medan segera teratasi dengan adanya kolaborasi Pemko Medan bersama pemerintah provinsi dan pusat.
“Upaya pengorekan drainase takkan cukup jika normalisasi sungai tak segera dilakukan untuk mengatasi banjir. Semua pihak yang terkait harus saling kerjasama,” katanya.
Dhiyaul juga meminta agar Dinas Sosial Kota Medan segera membuka dapur umum untuk korban banjir.
Sementara warga Jalan Brigjen Zein Hamid Kelurahan Titi Kuning Medan, Ani menyatakan, kanal saat ini harus difungsikan untuk pengendalian banjir. Seperti yang dilakukan di Jalan STM Ujung Medan, dimana drainase dari Jalan STM yang kerap diterjang banjir disalurkan ke kanal.
“Dengan adanya kanal seharusnya warga sekitar tidak mengalami kebanjiran. Lihat saja, sampai sekarang Gang Manggis II dan Gang Balai Desa yang terletak di sebelah kantor Kelurahan Titi Kuning Medan jika hujan lebat tetap kebanjiran,” kata Ani seraya meminta Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memfungsikan kanal seperti di Jalan STM Ujung, agar warga sekitar kanal tidak kebanjiran lagi. (tim presisi-news.com)