Medan, PRESISI-NEWS.com
Ketua UMKM Haji dan Umroh Sumut, Efriadi menyatakan, perekrutan anggota UMKM Haji dan Umroh ini tidak sembarangan atau asal comot saja. Namun harus melewati beberapa kreteria yang intinya pelaku usaha tersebut memiliki kemauan untuk maju dan memenuhi peningkatan kualitas produk, baik kemasan dan legalitas izin usaha.
“Umumnya kami memiliki standar anggota yang keberadaannya sudah tidak diragukan lagi, “kata Efriadi yang akrab disapa Redy di Asrama Haji Medan, Kamis siang, (01/06/2023).
Menurut Redy, anggota UMKM Haji dan Umroh ada yang menjadi binaan instansi pemerintahan. Umumnya kurasi yang dilakukan tim pengurus UKM sekarang ini sangat ketat. Mereka selain selektif, juga melakukan survei ke rumah pelaku UMKM.
Karena, lanjut Redy, mereka juga ada menemukan beberapa perusahaan UMKM yang fiktif. Nama dan alamat yang dituju ternyata tidak ada, ataupun tidak sesuai untuk memenuhi standar regulasi”, ucapnya.
Disebutkan, ada sejumlah produk UMKM Haji dan Umroh ini diminati calon jemaah haji di pondokan Asrama Haji Medan, diantaranya Babusyifa Care, herbal coconut oil aroma therapy, rendang dan Teh Tong Tonic, Kopi dan Gula Semut (brown sugar) untuk perbelalan yang dapat di bawa jama’ah. (red)
“Karena minyak terapi Babusyifa ini memiliki keistimewaan untuk kesehatan seperti masuk angin, terkilir dan lainnya,” kata Redy seraya menambahkan, minyak terapi ini dibawa jamaah saat melakukan ibadah ke Tanah Suci dengan full aktifitas, ditambah lagi tahun ini jamaah lansia berjumlah 50% lebih dari kuota nasional keseluruhan.
Sedangkan Bumbu rendang, menjadi produk konsumsi yang menjadi prioritas ke segmen pasar Arab Saudi, mengingat ada perubahan perbedaan cita rasa masakan Timur tengah. “Namun yang menjadi perhatian agar jamaah dapat makan sesuai selera nusantara di tengah padatnya kegiatan aktifitas para jamaah disana,“ujarnya. (red).