Medan, PRESISI-NEWS
Pasangan suami isteri dokter, dr.Pemmy Sidhu dan dr.Simram Kaur sejak lama melakukan konsep kekeluargaan yang kental kepada masyarakat. Bersedia mendatangi pasien jika dipanggil langsung maupun melalui handphone seluler (ponsel) baik pagi, siang maupun malam.
Tak hanya masyarakat yang berada di sekitar kediamannya yang merasa puas dengan layanan prima, tapi juga para pasiennya yang berada di kota Medan Deli Serdang dan Binjai.
“Saya merupakan pasien dr.Pemmy yang sebelumnya dinyatakan positif terkena covid-19 setelah antigen di salah satu rumah sakit di Medan. Usai antigen saya dan anak saya dinyatakan positf corona. Saya heran, saya sehat tapi kog bisa kena,” kata pasien yang enggan disebut namanya.
Disebutkan, ia juga pernah menjalani isolasi di Asrama Haji Medan. Setelah itu ia berobat kepada dr.Pemmy, lalu di rujuk kepada temannya ke rumah sakit ternama di Medan. Setelah itu saya kembali ditangani dr.Pemmy.
Sementara itu pasien lainnya mengakui bahwa dr. Pemmy orangnya cukup ramah dan familiar. Tidak seperti dokter lainnya, yang awalnya bersedia mendatangi calon pasien ketika kliniknya baru diresmikan. Setelah itu layanan tersebut tidak lagi berkelanjutan.
“Layanan kekeluargaan ini akan kami pertahankan demi kepuasan pasien yang berpotensi memiliki penyakit berat maupun ringan. Kami berupaya mengobati pasien sampai sembuh,” kata dr.Pemmy Sidhu saat acara syukuran atas dibukanya praktek medis di kediamannya, Jl.Brigjen Zein Hamid Km 6,3 Kelurahan Titi Kuning Medan, Senin, (17/10/2022). Pada kesempatan itu Dalbir Singh dari Padang Bulan Medan membacakan do’a syukuran untuk kebaikan dr. Permmy Sidhu sekeluarga.
Syukuran tersebut dihadiri mitra dr.Pemmy Sidhu diantaranya dari kalangan apotik, dokter serta pasien diantaranya Armin, penduduk Jalan STM Kelurahan Suka Maju Medan, Ir. H. Hermansyah, Harun dan Risvande Lubis.
Menurut dr.Pemmy Sidhu, layanan kekeluargaan ini merupakan pesan dari Almarhum ibu tercinta, Gurdip Kaur agar memprioritaskan layanan yang terbaik bagi masyarakat yang mampu maupun yang ekonominya kurang mampu.
“Ayah saya, Hari Singh juga menganjurkan agar saya tetap melayani pasien secara maksimal dan jangan membeda-bedakan orang maupun statusnya,” ujar dr.Pemmy Sidhu
Seperti diketahui, dr.Pemmy Sidhu merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Methodis Indonesia (UMI) Medan tahun 2008. Setelah itu ikut ujian negara profesi dokter, dan izin praktek dari kementerian kesehatan 2009-2014. Disambung kembali tahun 2014-2019.
“Saya juga sempat vacuum selama dua tahun. Setelah itu izin praktek dokter dari kementerian kesehatan telah diperbarui lagi untuk tahun 2022-2027,” katanya di Medan, Senin, (24/10/2022).
dr.Pemmy Sidhu juga mengakui bahwa ia pernah berkecimpung dalam usaha lain beberapa tahun lalu. Namun ia dipesan sama ibunya, Gurdip Kaur saat di Jakarta, bahwa dr.Pemmy Sidhu harus focus kembali dalam dunia kedokteran dan melayani pasien dengan konsep kekeluargaan.
Sampai sekarang, pesan almarhum ibu tercinta, Gurdip Kaur tetap dilakoni dr.Pemmy Sidhu dan isterinya, Simram Kaur sepenuh hati. ( Red )