Presisi-News.com , Medan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumut memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2022 berkisar atau range 3,7-4,5 persen. Angka ini meningkat bila dibandingkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2021. Tak Cuma itu, BI Sumut juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 akan terus terakselerasi dengan range pertumbuhan 2,5-3,3 persen. Peningkatan ini seiring dengan terus berlangsungnya program vaksinasi serta tercapainya target herd immunity
“Ya, kami optimis dan yakin pertumbuhan ekonomi di Sumut pada tahun 2022 akan lebih baik daripada tahun 2021,” ucap Kepala KPw BI Provinsi Sumut, Soekowardojo saat Bincang Bareng Media (BBM) digelar secara offline dan online di Café Bel Mondo Jalan Teuku Daud di Medan, Selasa (14/12/2021).
Soekowardojo mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam -1,07% (year on year). Meskipun perkembangan kasus positif Covid-19 serta penerapan kebijakan PPKM kita prakirakan akan menahan laju permintaan domestik, namun upaya akselerasi vaksinasi kita proyeksi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
“Sejalan dengan proyeksi Sumatera, peningkatan harga komoditas juga menjadi faktor pendorong ekonomi Sumut pada tahun 2021,” kata
Soekowardojo yang akrab disapa Soeko.
Dari sisi eksternal, kata Soekowardojo, perbaikan ekonomi dunia mendorong volume perdagangan dari Sumut. yang diiringi dengan masih tingginya harga komoditas. Dari sisi domestik, inflasi akan tetap terkendali didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah. Investasi infrastruktur strategis nasional yang juga terus berjalan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut.
“Sedangkan dari sisi konsumsi pemerintah diperkirakan juga akan meningkat karena aktivitas yang kembali normal mendorong optimalisasi belanja operasi dan belanja modal,” ujarnya.
Menyinggung progres klaster petani binaan BI Provinsi Sumut saat ini dan tahun 2022,Soekowardojo mengatakan akan terus memantau petani binaan di kabupaten/kota untuk memacu produksi berbagai komoditas andalan.
“Produksifitas komoditas petani binaan ini juga diproyeksikan untuk menekan laju inflasi di Sumut,”ucap Soeko seraya menambahkan bahwa produk komoditas klaster pertanian ini didominasi tanaman cabe, padi dan lainnya. (derose)