Jakarta , PRESISI-NEWS.COM
Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko meresmikan pembangunan Taman Kerukunan yang terletak di sisi kiri halaman kantornya di wilayah Kembangan. Pembangunan taman kerukunan itu merupakan tindak lanjut nyata dari gagasan jajaran Forkopimko Jakarta Barat.
Pada acara peresmian pembangunan taman ini dihadiri Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, Dandim 0503/Jakarta Barat, Letkol Kaveleri Made Maha, Kajari Jakarta Barat, Dwi Agus, pengurus MUI Jakarta Barat, FKUB, tokoh agama dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Walikota Yani menyampaikan, Indonesia memiliki keanekaragaman yang salah satunya agama. Keberagaman tersebut adalah nilai tersendiri dan merupakan rahmat dan anugerah dari Yang Maha Kuasa yang patut disyukuri.
“Berangkat dari kenekaragaman itu, kami bersama jajaran Forkopimko Jakarta Barat membuat ide membangun Taman Kerukunan di lokasi ini,” ujarnya, Jumat (4/2).
Dituturkan oleh Yani, di bagian tengah Taman Kerukunan ini akan dibangun rumah panggung Betawi. Di sekeliling rumah panggung itu juga dihadirkan miniatur rumah ibadah agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.
“Dengan adanya taman ini, masyarakat diharapkan dapat berinteraksi sekaligus belajar mengenai pluralisme dan keanekaragaman,” tandasnya.
Digiat sehari sebelumnya Kamis (3/2) Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko berencana membentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) di wilayah Tambora.
“Sebagai upaya pencegahan, saya akan bentuk SKKL di wilayah ini” tegasnya.
Wilayah Tambora dipilih sebagai salah satu lokasi pembentukan SKKL karena kawasan ini padat penduduk dan rawan kebakaran.
“Tambora sangat padat hunian dan rawan terjadi kebakaran. Karena itu sebagai upaya pencegahan, saya akan bentuk SKKL di wilayah ini,” ujar Yani Wahyu Purwoko, Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (3/2).
Yani menjelaskan, rencana pembentukan SKKL di Tambora akan dikoordinasikan dengan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat.
Nantinya, personel SKKL yang terdiri dari warga akan dibina keterampilan dan mentalnya dalam menangani kebakaran, baik dari cara penanganan dini hingga evakuasi.
“Penanganan kebakaran tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan pemerintah. Jadi, perlu ada kolaborasi dari semua pihak,” tandasnya. (Budi Herman/ril)