Pematang Siantar, PRESISI-NEWS.com
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani Sp.A menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematang Siantar, berlangsung di ruang rapat lantai 4, Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar, Rabu (29/03/2023).
Di acara itu, Wali Kota Pematang Siantar mengatakan bahwa ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pokok perlu diperhatikan bersama, agar tidak memicu masalah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri.
“Ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pokok perlu diperhatikan bersama, agar tidak memicu masalah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri,”ujar dr. Susanti.
Ia berharap kegiatan ini menjadi wadah koordinasi untuk menentukan langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan tersebut.
“Sudah menjadi tugas kita memantau perkembangan harga komoditas, terutama harga pangan. Melakukan koordinasi dan pengecekan harga barang di pasar. Dengan maksud agar pengendalian harga dapat dipantau secara continue,”ucapnya
Kegiatan rapat ini, tambah Wali Kota mengatakan, sangat strategis, sebagai wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi. Juga sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.
“Digelarnya pertemuan ini untuk lebih memperkuat koordinasi dan sinergi seluruh stakeholder dalam menjaga tingkat inflasi,”sebutnya.
Dilanjutkannya, TPID harus bekerja melakukan intervensi. Mengecek gudang-gudang penyimpanan bahan pokok, inspeksi mendadak (sidak) pasar, dan kegiatan lain yang dapat mengendalikan inflasi di Kota Pematang Siantar.
dr Susanti juga menyampaikan beberapa hal, yakni memantau barang-barang sembako agar tidak terjadi kelangkaan dan pemantauan kelancaran arus lalu lintas, serta berbagai hal lainnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematang Siantar Zulfan dalam pemaparannya menuturkan, inflasi Februari 2023 Kota Pematang Siantar -0,04 persen.
Dari lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara (Sumut), inflasi tertinggi di Padang Sidempuan (0,42 persen), inflasi terendah Kota Sibolga (0,32 persen).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kota Pematang Siantar Teuku Munandar menuturkan Kota Pematang Siantar termasuk kota yang bisa mengendalikan inflasi.
Diutarakannya, ada lima komoditas dominan penyumbang inflasi/deflasi Februari 2023. Untuk komoditas penyumbang inflasi yakni bawang merah, beras, rokok kretek filter, udang basah, dan buah naga. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi yakni daging ayam ras, ikan asin teri, tomat, ikan dencis, dan wortel.
Hadir pada kegiatan ini, Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando, SH SIK, mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pematang Siantar, mewakili Perum Bulog Pematang Siantar, dan sejumlah kepala OPD Pemko Pematang Siantar. (Jose/r)