Sumatera Barat, PRESISI-NEWS.com
Pengawasan dan kualitas Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Ruas Panti – Simpang Empat (P.031) DAK pelaksana PT Artha Bumi Andalas disorot dan dipertanyakan masyarakat Pasaman Sumbar.
Keterangan dihimpun menyebutkan, bahwa proyek tersebut bernilai Rp.5.114.998.215 ini merupakan pekerjaan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Provinsi Sumbar tahun 2022.
Dikatakan masyarakat dan hasil investigasi tim Presisi-News.com didaerah lokasi proyek. Tidak lama setelah dilakukan Serah Terima Sementara Pekerjaan (PHO) sudah ditemukan kerusakan.
Adapun kerusakan yang ditemukan seperti bahu jalan hancur terlihat rapuh dan warna kekuning – kuningan seperti diduga bercampur tanah bercampur sehingga terlihat lunak dilewati kendaraan.
Bukan itu saja, ada juga ditemukan beberapa titik aspal sudah mulai turun, sehingga diragukan kualitasnya.
Mirisnya lagi, meskipun ada banyak titik pekerjaan yang rusak setelah tidak berapa lama sudah di PHO. Seharusnya dilakukan perbaikan dengan dana pemeliharaan, namun kali ini tak terlihat ada perbaikan.
“Masalah yang ditemukan dan dikeluhkan masyarakat Sumbar ini tentu sangat perlu peran penegak hukum untuk mengusut proyek itu bila ditemukan kerugian negara agar diproses hukum,” kata salah satu tokoh masyarakat yang tidak ingin disebut namanya pada Kamis, (16/03/2023).
Sebagai informasi, dilokasi yang sama tahun sebelumnya di jalan lintas Panti – Simpang Empat ini dilakukan perbaikan penempelan aspal yang rusak seperti di tahun 2021, dan tahun 2022 dilakukan perbaikan dititik dan lokasi yang sama.
Untuk itu, diperlukan dan bagian harapan masyarakat agar proyek yang menghabiskan dana negara miliaran rupiah ini dapat dilakukan pemeriksaan oleh penegak hukum, supaya terang benderang ada atau tidaknya kerugian negara, kenapa jalan tidak berusia lama dan rusak kembali dari tahun ke tahun.
Presisi-news.com sudah menghubungi Kepala Bidang Bina Marga, Adratus, akan tetapi tidak memberikan jawaban atas apa yang ditanyakan. “Saya konfirmasi dulu ke PPK (Pejabat Pembuat Komitmen),” kata Adratus menjawab singkat.
Lain halnya dengan PPK Tommy, sudah dikonfirmasi juga melalui telepon seluler dan WA namun belum memberikan keterangan atas apa yang ditanyakan.
Adapun yang ditanyakan kepada PPK termasuk ketebalan serta lebar aspal dan bahu jalan. Tak hanya itu ditanyakan juga apa campuran material sehingga mudah rusak. (tim presisi-news.com)